Friday, January 13, 2012

Sejarah Batik Madura

Batik Madura merupakan kerajinan yang bernilai seni tinggi. Batik Madura sudah menjadi warisan budaya Indonesia. Corak dari batik Madura sendiri tak lepas dari pengaruh budaya asing seperti Cina. Warna cerah merupakan salah satu campur tangan dari orang-orang tionghoa.

Seiring perkembangan jaman, batik semakin populer dan digemari banyak orang. Tak hanya dari orang tua, namun anak muda juga banyak yang menyukai batik Indonesia. Batik Madura yang kaya akan coraknya serta motif tak mau kalah dengan batik dari wilayah Indonesia yang lain. Sekarang ini, banyak dijumpai batik Madura yang memiliki motif kontemporer dan corak serta warna yang beragam.

Selain berbagai motif dan corak yang beragam, batik Madura juga mempunyai berbagai jenis. Diantaranya adalah jenis batik Gentongan. Batik gentongan ini memiliki harga yang tak murah. Namun meski demikian, batik ini selalu diburu oleh kolektor maupun penggemar batik. Batik ini diberi nama gentongan karena pada proses pembuatannya, ada sebuah alat yang sangat memperngaruhi yaitu gentong atau gerabah. Alat gentong atau gerabah ini digunakan pada saat proses pewarnaan dengan bahan pewarna alami seperti kulit mengkudu, kulit mundu, kulit buah jelawe, kayu jambal, kayu jirek, dan yang lainnya.

Proses pewarnaan ini juga tergolong lama yaitu sekitar 3 sampai 6 bulan. Maka batik ini tergolong batik yang mahal karena dalam pembuatan selembar batik ini diperlukan waktu 1 tahun untuk menyelesaikannya. Cirri dari batik gentongan adalah warna yang berani, corak bahari seperti kapal, rumpt laut, dan sebagainya. Yang menarik dari batik gentongan adalah sekilas batik ini terlihat basah, namun jika dipegang, teksturnya halus dan kering.